STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Jumat, 01 April 2011

di AMIKOM, Mahasiswa UGM Kearsipan Belajar Jurnalistik

        Waw !! terkesan bangga dengan kunjungan beberapa universitas negri maupun sawasta. Bahkan SMA-pun juga ada. Simak berikut ini, Mahasiswa Kearsipan UGM belajar jurnalistik di Kampus Ungu. Ingin tahu selengkapnya? Ini dia...
      Kurang Lebih 60 orang Mahasiswa Kearsipan Universitas Gajah Mada (UGM) belajar Ilmu jurnalistik di STMIK Amikom Yogyakarta (25/3). Hadir sebagai Pembicara, Asisten Produksi Pemberitaan RBTV dan Pemimpin Redaksi apakabarjogja.com, AR Maryadi beserta staff. Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua STMIK Amikom Yogyakarta, Prof. Dr. M. Suyanto, MM, Kepala Bagian Humas Amikom, Erik Hadi Saputra, S.Kom, M.Eng, dan Pengurus Program Kearsipan Fakultas Ilmu Budaya UGM, Ir. Bambang Daulat.
         Dalam Sambutannya Prof. Yanto, yang juga ketua litbang PWI Yogyakarta menyampaikan pengalamannya sebagai Penulis Buku Best Seller dan Skenario Film kepada peserta. Di akhir Sambutannya, Prof. Yanto memukau peserta kunjungan dengan memperlihatkan Trailer Film yang sedang di produksi oleh Amikom, The Chronicles of Java. Selanjutnya, Erik Hadi Saputra selaku Kabag Humas Amikom, menceritakan tentang Perkembangan STMIK Amikom Yogyakarta.
         Di materinya, AR Maryadi banyak diskusi berlangsung dengan  hangat antara pembicara dan peserta. bagaimana mengembangkan keterampilan gaya jurnalistik, terutama untuk Media Televisi dan Internet. Di Sesi Kedua, Widi Setiono, Presenter Pemberitaan Apa Kabar Jogja. memberikan gambaran tentang cara menjadi presenter yang baik. Di akhir acara, AR Maryadi menawarkan kepada Peserta untuk belajar Jurnalistik di Apa Kabar Jogja.

Binus University Mampir Mendadak ke STMIK AMIKOM Yogyakarta

      Untuk pertatama kalinya, Universitas Binus berkunjung ke STMIK AMIKOM Yogyakarta. Kunjungan ini merupakan kunjungan balasan dari kunjungan AMIKOM ke Universitas Binus sebelumnya yang diwakili oleh KOMA (Komunitas Multimedia Amikom). Sebanyak 45 orang mahasiswa dan 2 orang dosen pembimbing dari pihak Binus yang mengkuti kunjungan ini. Tujuan mereka mengadakan kunjungan adalah untuk bersilaturahmi dan mempererat hubungan antara Binus dan AMIKOM serta menjalin kerjasama yang baik di bidang IT untuk kemajuan bersama.
Waw seru pastinya!!


 Rabu 23 Maret 2011, tepatnya pukul 11.30 mereka tiba di AMIKOM dan disambut oleh beberapa perwakilan AMIKOM yang terdiri dari humas AMIKOM, BEM, HMJTI, KOMA, serta SENAT mahasiswa. Lalu mereka diarahkan menuju ruang citra AMIKOM untuk berkumpul guna memberikan beberapa patah kata sambutan. Mereka memberikan sambutan yang diwakili oleh salah satu dosen pembimbing Binus dan dari AMIKOM diwakili oleh ketua STMIK AMIKOM yaitu Prof.Dr.M.Suyanto,MM serta kabag.humas yaitu Bpk. Erik Hadi Saputra, S.Kom, M.Eng.
      Setelah acara sambutan selesai, dilanjutkan dengan showing ke beberapa departement dan badan usaha milik AMIKOM seperti Amikom Resource Centre, IC, Lab. Machintos, dan studio 3D Animation. Showing tersebut bertujuan untuk sharing dan bertukar wawasan antara pihak AMIKOM dengan pihak Binus dalam bidang IT. Showing berakhir pada pukul 13.00 dan berlanjut dengan acara makan siang bersama di ruang citra.
     Sebelum kunjungan kali ini berakhir, antara AMIKOM dan Binus saling menukar cinderamata dan setelah itu berfoto bersama-sama di depan gedung unit 1 STMIK AMIKOM. Dari pihak Binus dan AMIKOM berharap semoga kunjungan ini dapat mempererat tali silaturahmi dan kerjasama yang lebih baik lagi dalam bidang IT serta bidang-bidang lainnya.

Rabu, 30 Maret 2011

MEMULAI BISNIS DARI NOL



          Banyak calon pewirausaha yang kebingungan darimana mau memulai usaha. Seringkali kalau ada pertanyaan, ada dua pertanyaan paling sering ditanyakan oleh penanya, yang sebagian besar calon entrepreneur. Pertama, bagaimana memulai usaha, dan kedua, bagaimana memulai usaha dari nol dan tanpa modal.
          Kedua pertanyaan tersebut prinsipnya sama. Yang pertama esensinya adalah keberanian memulai usaha yang belum muncul, namun yang kedua lebih parah. Selain belum memiliki keberanian, modalpun nggak gablek.
          Apakah ini persoalan? Tentu tidak. Bahkan orang yang menanyakan hal tersebut, dan barangkali anda juga menyimpan pertanyaan serupa dalam hati, maka anggap saja ini adalah modal sesungguhnya bagi anda untuk memperoleh tiket menjadi seorang pebisnis sukses. Majalah WK mencoba menyusuri pengalaman bagaimana orang-orang hebat meretas bisnis tanpa modal sekalipun. Modal dari nol.         WK sengaja tidak mengambil contoh dari tokoh-tokoh yang terlalu hebat, para konglomerat yang sudah berkibar-kibar saat ini, cukup dari beberapa nara sumber yang telah ditampilkan di WK. Tentu kisahnya riil, dan dapat diikuti langkahnya tahap demi tahap dan cara mengikutinya, serta tips-tips penting bagi anda.

  • Gunakan Kepiawaian Anda
             Jadilah orang yang piawai. Temukan kepiawaian anda di dalam diri anda sendiri. Apakah anda seorang penulis hebat, pencerita yang menawan, pelukis handal, atau seorang organisatoris yang mumpuni. Kumpulkan kemampuan anda untuk didiskripsikan dalam sebuah proposal kecil untuk disampaikan kepada rekan, teman dekat, atau keluarga yang telah berhasil secara ekonomi.
          Drg Rifka dan suaminya Drg Yudha Kurniawan Akbar adalah contoh bagaimana ia mampu mendiskripsikan ide-ide bisnisnya melalui sebuah proposal dan menyampaikannya kepada seorang sahabat. Ia membuat proposal bisnis mendirikan usaha kebab, meskipun keduanya, awalnya tidak bisa memasak kebab, namun karena memiliki talenta bisnis yang kuat, memiliki sumberdaya untuk mengelola dan meyakinkan temannya bahwa bisnis yang dijalankan akan berhasil, maka keberhasilan pulalah yang diperolehnya.
          “Saya hanya bermodal proposal, meyakinkan teman bahwa bisnis yang saya ajukan sangat layak, dan benar-benar memulainya dari nol,” ujar Rifka, owner Abi’s Kebab (lihat iklannya ada dihalaman lain). Selain itu kisah serupa juga didapatkan dari Asmelda, miliarder bisnis papan data yang memulai bisnisnya dua tahun lalu dari modal hanya Rp1,250juta.
          Asmelda, ketika memulai bisnis papan data, mengoptimalkan modal yang minim tersebut dengan membuat produk yang sangat unik dan inovatif. Produk papan data yang terinspirasi dari belum adanya data-data desa yang representative di kantor desa atau kelurahan. Berdasarkan model produk tersebut, ia kemudian menawarkan produknya ke kabupaten dan ia memperoleh order pertama kali senilai Rp500juta hanya dari contoh produk yang dibuatnya (baca Asemelda, Miliarder dari Papan Data).
          Kisah lain, seorang pebisnis property, yang memulainya dari modal dengkul. Namanya Surato. Bagaimana menjadi pebisnis property hanya modal nol, begini ceritanya. Sebelumnya Surato sudah lama menjadi suplayer dari beberapa kontraktor perumahan. Tentu saja ia paham menghitung berapa harga tanah, nilai bangunan, serta izin-izin kredit ke perbankan. Suatu hari ia mencoba menjadi kontrakstor kecil-kecilan dengan cara membeli tanah kapling, satu hingga dua kapling. Ia mengurus surat-surat kepemilikan agar mudah jika mengajukan kredit ke perbankan. Saat kapling tanah telah terbeli, ia membuat brosur dan spanduk pemasaran rumah dikapling yang telah dibeli. Ketika ada pembeli dan setuju degan harganya, diajaknya pembeli tersebut untuk melakukan akad kredit KPR dengan perbankan yang ditunjuk.
          Melalui mekanisme kredit perbankan, akhirnya Surato mendapatkan dana segar untuk membangun rumah, dan sisanya digunakan untuk membeli kapling lagi. Saat ini dalam waktu hanya 5 tahun dengan cara ini Surato mampu membangun rumah kelas menengah lebih dari 100 buah. Apakah mereka paham ilmu tentang property? Tidak juga, mereka mempraktekkan bisnis sederhana, dan belajar darinya. Saat ini banyak sekali referensi bisnis yang dapat anda copy paste untuk kemudian anda kembangkan lebih baik lagi. Kembangkan melalui metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi), tetapi jangan menjiplak mentah-mentah. Karena bisnis anda juga harus memiliki keunikan sendiri. 
  • Apa yang Perlu Diperhatikan
          Hal paling mendasar apa yang harus diperhatikan untuk memulai berbisnis tanpa modal? Jawabannya hanya satu. Keberanian. Keberanian untuk memulai. Keberanian untuk memulai adalah pintu masuk bagi seseorang untuk memecahkan stigma dalam dirinya sendiri bahwa anda bisa. Jika stigma bahwa anda bisa sudah bergulir, maka tunggulah perguliran-perguliran berikutnya.
          Banyak pesan- pesan penting yang disampaikan oleh pebisnis hebat sebagai vitamin bagi anda untuk membangun keberanian. Sebut saja Andrie Wongso, motivator nomor satu di Indonesia ini. Ia menulis, seperti yang saya lakukan bertahun-tahun sebagai seorang wirausahawan, memulai bisnis tidak harus dengan modal uang. Namun tekad, semangat serta kemauan belajar disertai dengan pergaulan yang baik akan menjadi modal yang sangat bergharga.
          Tentu anda tidak sedang mencari-cari alasan mengapa anda tidak berani bukan. Karena pilihan itu ada pada anda sendiri. Jawabanyapun anda sudah tahu. Jika masih takut memulai menjadi pewirausaha, jangan lagi bertanya bagaimana caranya memulai usaha?

Beyonce Knowles Rambah Bisnis Tato Seksi

beyonce

          Jakarta - Penyanyi seksi, Beyonce dan sang bunda, Tina Knowles memulai debutnya dalam dunia tato. Mereka menciptakan koleksi tato temporari di bawah label milik Beyonce yaitu House of Dereon.
          Seperti yang dikutip stylist dari WWD, Tina Knowles, pendiri dan direktur dari Dereon  menjelaskan bahwa ia dan putrinya, Beyonce menciptakan tema yaitu gadis pin-up ciri khas tahun '60an dipadu dengan tema futuristik-biker. "Aku dan Beyonce ingin mempersembahkan koleksi musim gugur yang bergaya edgy " ungkap Tina.
          House of Dereon bekerjasama dengan perusahaan air brush yang bernama Temptu menciptakan tato yang indah. Rencananya tato ini akan hadir pada bulan November.
          Menurut pihak Temptu, gambar tato yang dihasilkan sangat kuat dan seksi. Tato ini tahan air dan bisa bertahan selama dua sampai lima hari.


*dari banyak sumber

Booming Tatto Ultraviolet


unik bukan?
         Booming tato ultraviolet alias UV sejak 2008 lalu terus bergulir hingga kini. Jenis tato yang bisa menyala saat terkena sorot lampu ini masih memiliki banyak penggemar karena unik. Cuma, pandangan yang salah menyebabkan pecinta tato cemas dengan seni tato tubuh ini.
         Industri tato di Indonesia terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan peralatan seni tubuh ini. Seniman tato juga terus berkreasi dengan menciptakan tren baru, baik dari sisi gambar maupun teknologinya. Tato ultraviolet alias UV, salah satunya.
      Pada dasarnya, Wisnu Wardana, pemilik Weishopremia Tattoo Studio di Palembang, mengatakan bahwa tak ada yang berbeda antara tato permanen biasa dengan tato UV, kecuali dari perangkat dan proses pengerjaannya yang sedikit lebih rumit.
       Tato UV mulai booming di negara kita sejak tahun 2008 lalu. Umumnya, para penggemar tato konvensional beralih ke tato jenis ini karena ingin mencoba sesuatu yang beda. "Tato UV lebih unik, menarik, serta mempunyai nilai eksotis yang lebih dibandingkan dengan tato biasa," kata Wisnu.
         Menurut Wisnu, pemakai tato jenis ini rata-rata adalah para clubber yang ingin hiasan tatonya menyala dan terlihat saat sedang berada di diskotek. Dalam sebulan, ada sekitar 10 sampai 20 permintaan pembuatan tato UV dengan tarif Rp 7.500 hingga Rp 9.000 per sentimeter (cm) yang datang ke dirinya.
     Dari order itu, Wisnu yang memulai usaha tato tahun 2004 lalu bisa mengantongi omzet sekitar Rp 10 juta per bulan. Memang masih minim, sebab masyarakat Palembang belum terlalu gandrung dengan tato UV. "Tato jenis ini paling banyak diminati di kota-kota besar lainnya terutama di Jawa," ucapnya. Karena itu, Wisnu berminat memindahkan usahanya ke Jakarta.
        Bobby Cahyadi, pemilik Banana Body Art di Jakarta yang sudah memulai usaha tato UV sejak 2007 lalu, membenarkan, peminat tato UV masih cukup terbatas. Penyebabnya, ongkos pembuatan tato UV lebih mahal ketimbang tato biasa. Ia membanderol biaya pengerjaan tato jenis ini ukuran 5 cm x 5 cm dengan harga Rp 700.000.
        Selain ukuran, model tato juga mempengaruhi tarif pembuatan tato UV. "Model surealis lebih mahal ketimbang yang lain," ujar Bobby. Ia menambahkan, terbatasnya pasar juga terjadi lantaran tato UV masih belum terlalu dikenal masyarakat.
          Rahmat Subagio, pemilik Skin Art Tatoo di Yogyakarta menjelaskan, biaya pembuatan tato UV sangat mahal karena tintanya juga mahal. Harga tinta berkisar Rp 5 juta untuk 5 macam warna.
      Itu sebabnya, Rahmat mematok harga Rp 200.000-Rp 300.000 untuk pembuatan tato UV ukuran 5 cm x 5 cm. Adapun untuk ukuran yang lebih besar sekitar Rp 1,5 juta-Rp 2 juta.
         Peminat tato UV lebih banyak pelajar dan mahasiswa. "Dalam seminggu saya hanya terima satu atau dua orang saja untuk pembuatan tato UV," katanya. Dari hasil seluruh pengerjaan tato UV, tiap bulan, Rahmat bisa memperoleh pendapatan sekitar Rp 10 juta.
          Jika Wisnu, Bobby dan Rahmat, mengaku peminat tato UV yang datang ke mereka masih sedikit, tidak begitu dengan Julius Alex Sahetapy, yang membuka usaha tato permanen, tato temporer, dan body piercing dengan bendera Black Dragon sejak 2000. "Untuk tato UV, saya mulai sejak dua atau tiga tahun lalu," kata dia.
         Alex bisa melayani 2-3 orang per hari hanya untuk pembuatan tato UV. "Tak jarang saya bisa menampung hingga lima klien tiap harinya," jelasnya. Tapi, ia hanya mau menangani pembuatan tato ini dengan tarif minimum Rp 500.000. Dari usaha pembuatan tato UV, Alex bisa mendapat omzet mencapai Rp 70 juta dalam sebulan.
          Walau persaingan usaha seni tubuh ini semakin ketat, bagi Alex, pesanan pembuatan tato UV terus mengalir. "Buktinya, pesanan untuk membuat tato jenis ini sudah cukup padat hingga Januari tahun depan," ungkapnya.
         Hanya, tato UV memiliki kelemahan. Makanya, Rahmat, bilang, peminat tato jenis ini cenderung menurun. "Mungkin karena orang sudah mengetahui karakteristik dari tato UV tato," katanya.
          Selain tarifnya yang mahal, Rahmat menyebutkan, tato UV hanya terlihat dalam kondisi gelap dengan bantuan sinar ultra violet. Tato UV juga gampang memudar akibat perubahan kulit. Kemudian, tato tersebut juga dapat membuat kulit menjadi kusam, bahkan lambat laun akan menyebabkan gangguan kulit.
          Wisnu menambahkan, faktor medis juga kerap membuat orang menjadi urung memakai tato UV. Banyak yang khawatir kandungan tinta untuk membuat tato UV berbahaya karena mampu menyebabkan kerusakan pada kulit.
          Tapi, Wisnu menyatakan, semua kecemasan tersebut tidak perlu terjadi kalau pecinta tato datang ke workshop tato yang menggunakan tinta yang asli dan yang bersertifikat. Cuma, bagi orang yang mempunyai masalah kronis pada kulitnya, Wisnu sangat menyarankan agar tidak ditato UV.
          Boby menambahkan, tinta fluorescent bagi tato UV memang sangat sensitif terhadap kulit, karena menimbulkan rasa gatal yang jauh lebih parah ketimbang tinta biasa. Makanya, pada saat tato masih dalam proses penyembuhan, sering pasien tidak tahan untuk menggaruk dan akibatnya merusak hasil akhir tato.
          Inilah yang suka membuat Boby sedih. "Sudah capai-capai menato, hasilnya jelek hanya gara-gara digaruk," ujar Sekretaris Indonesian Subculture, organisasi yang mewadahi para pelaku body art di Indonesia, ini.
          Boby juga bersama Indonesia Subculture juga sedang berusaha untuk meluruskan pandangan masayarakat yang salah tentang tato UV. "Katanya dapat menyebabkan kanker, padahal tidak," tegasnya.


*dari berbagai sumber

Antara Seni dan Pornografi


          Wow! Keren bangeet…!Demikian komentar seorang ibu-ibu di sebuah Gym pusat kebugaran di Jalan Juanda, Samarinda, saat seorang wanita tinggi semampai dengan body aduhai melintasinya.
          Kontan member fitnes yang lainpun turut melayangkan pandangannya ke sosok wanita yang baru melintasinya tadi. Selidik punya selidik, mereka ternyata mengagumi torehan tattoo bergambar bunga mawar yang melekat indah di punggung kiri wanita tersebut. Pujian itu memang pantas. Selain tattoo yang “nyeni” di punggung mulusnya, lantaran orangnya memang cantik. Bayangkan saja jika tattoo itu melekat di bagian sensitife lainnya! Wuih! Enak banget si pembuat tattoonya. Bisa dibayangkan bagaimana jika tattoo ditoreh pada daerah terlarang.
”Banyak kok cewek yang senang ditoreh pada bagian terlarang,” celetuk Sony, sambil menunjukkan foto-foto hasil karyanya.
          Dalam kehidupan berbudaya, tattoo memiliki arti fungsi yang berlainan. Tengok saja etnis Maori di New Zaeland. Mereka merajah wajah dan pantat berbentuk spiral sebagai tanda keturunan yang baik. Berbeda dengan di kepulauan Salomon. Wajah anak-anak perempuan di tattoo sebagai ritual guna memulai tahapan baru dalam kehidupan mereka. Di Sudan, pada suku Nuer mentattoo anak laki-laki sebagai symbol keberanian, juga suku Indian yang tak lepas dari tattoo. Umumnya tattoo sangat dekat dengan budaya pemberontakan. Karena melanggar aturan ungkapan dalan agama tertentu. Dari situlah sebagian orang mentabukan bahkan mengharamkan tattoo. Sehingga anak-anak muda memakai symbol tattoo sebagai symbol pembebasan, merdeka, freedome.
          Bagaimana dengan Indonesia, negeri dengan seribu pulau yang hobi berpolemik ini sesungguhnya memiliki seni tattoo yang luar biasa. Suku Dayak dan Mentawai saja contohnya. Mereka menggunakan tattoo sebagai simbol budaya.
             Nah, tampaklah pergeseran image tentang tattoo dari lambang kriminal lebih mengarah pada seni yang kadang sedikit porno jika ditoreh pada bagian terlarang. Namun yang pasti tattoo hanyalah seni dan ritual yang menjadi trend dan tidak porno.


sumber: bongkar.co.id

Geliat Bisnis Tattoo di Samarinda


Image tentang tattoo memang masih beraneka ragam. Terutama dari sudut pandang sosial dan agama. Terlepas dari pandangan sebagian masyarakat bahwa tattoo itu menyeramkan karena bersahabat dengan pelaku kriminal yang bangga memiliki body painting, bahkan haram sekalipun, ternyata bisnis tattoo cukup menjanjikan di kalangan pecinta seni dan keindahan. Tak terkecuali di kota Samarinda.

HAMPIR tak beda jauh dengan kota-kota besar lainnya, di kota Samarinda, bisnis tattoo lumayan menggeliat di tangan sejumlah pekerja seni. Pandangan mereka tegas, dengan berpegang pada prinsip asal tattoo itu sendiri yang berangkat dari nilai seni dan kecantikan atau simbol ritual, kepercayaan, ketimbang sebagai simbol kriminal.
“Awalnya, orang yang bertatttoo disebut sebagai pelaku kriminal karena ketika zaman Romawi, para tahanan dirajahin tubuh mereka agar mudah dikenal. Namun sekarang tidak lagi. Gambar-gambar yang tertoreh pada kulit pecinta seni itu telah menjadi trend di kalangan luas dimana tattoo dianggap sesuatu yang modis, trendi juga fashion,“ ungkap Soni Irawan (29) pakar pembuat tattoo yang sudah cukup dikenal di Samarinda.
Melihat sosok laki-laki beranak satu ini memang agak ekstrim. Dari kepala hingga kaki dipenuhi tattoo. Potongan rambutnyapun tidak lazim. Eksentrik memang. Tak heran jika dari tangannya telah lahir ribuan gambar tattoo yang digandrungi banyak kalangan. Bahkan karena hobi gilanya ini, Soni pernah harus menerima kenyataan di DO alias dikeluarkan dari sekolahnya.
”Waktu kelas dua STM Taman Siswa di Bandung saya dikeluarkan dari sekolah gara-gara suka mentattoo,” katanya. Namun kenyataan itu tak membuatnya berhenti melanjutkan hobi uniknya. Justru ia terus menekuni bahkan menjadikannya pekerjaan tetap. Alhasil, profesinya itu kini bisa mendatangkan rezeki yang lumayan.
Awalnya, saat masih sekolah Soni mentattoo teman-temannya dengan bayaran yang kecil. Ia sempat bekerja di sebuah studio tattoo di Bandung selama 4 tahun, hingga berhasil mengumpulkan modal untuk buka studio sendiri. Tak puas hanya berpijak di kota asalnya Sonipun mengembangkan usahanya di Bali selama setahun hingga ia menemukan Samarinda sebagai potensi menggiurkan untuk bisnis langkanya ini.
”Saya melihat Samarinda sebagai potensi yang bagus. Lihat saja suku Dayak dengan seni tattoonya yang luar biasa,” lanjutnya. Di Mentawai, seorang perempuan muda akan makin cantik jika memiliki banyak tattoo dimana laki-laki makin mengagumi karena mareka memiliki banyak body painting.
Berbeda dengan suku Dayak, bila laki-laki ditattoo lengannya, ia dianggap memiliki keberanian yang luar biasa. Terlepas dari keragaman pandangan tentang tattoo, kini banyak yang menganggap tattoo asyik dan nyeni kalau garapannya bagus. Bahkan bisa menyamarkan bekas luka di kulit alias codet yang dianggap merusak pemandangan.
Apalagi di toreh pada bagian tubuh yang agak terlarang. Tak sedikit wanita mulai ABG hingga ibu-ibu menggandrungi tattoo.
Dari hasil kreatifitas tinggi tangan Soni telah melahirkan gambar-gambar unik dan cantik di banyak tubuh wanita.
”Saya makin pede dengan tattoo. Warnanya bagus dan bisa menyamarkan bekas luka di kaki saya. Kini saya sudah tidak kuatir dengan penampilan saya lagi dibanding sebelum bertattoo dulu,” ungkap Aimy (38) wanita keturunan,  salah seorang pelanggan Soni.
indah..
 Berbeda dengan pengakuan Mida Ferdina (25) wanita cantik asal Bandung yang akhirnya dipersunting juru tattoo gara-gara suka ditattoo yang tak lain adalah istri Soni.
”Saya merasa lebih trendi dan modis aja dengan tattoo. Awalnya coba-coba tapi lama-lama nagih juga sampai dinikahin pembuat tattoonya,” ungkap Mida sambil tertawa renyah. Iapun menunjukkan tattoo di punggung dengan gambar sayap yang nyaris memenuhi kulit mulusnya.
Untuk perlengkapan tattoo sendiri terutama tintanya Soni sengaja membeli dari luar negeri yaitu Jepang dan Kanada seharga Rp 400.000 per botol kecil dengan aroma buah. Sedangkan alat-alat tattoo sebagian ia buat sendiri, ada yang berharga Rp 2.500.000. Dalam penggunaan jarum, Soni sangat hati-hati dan sensitif. Demi keamanan dan kenyamanan pelanggan, jarum maupun tinta harus sekali pakai.
”Tinta yang saya gunakan sangat aman untuk kulit karena dari bahan organik dan tidak mengandung unsur kimia. Dari keluaran warnanyapun lebih terang dan variatif,” ungkap Soni yang 80 persen pelanggannya adalah warga keturunan dan 30 persen adalah wanita.
Biaya pembuatan tattoo menurut Soni tergantung dari besar kecilnya ukuran gambar yang hendak di toreh. Semakin besar gambar, satuan harga semakin murah. Namun ia mematok  Rp 5000/cm untuk pemesanan di bawah 10 cm.
          Disinggung mengenai budaya tattoo dan alkohol, Soni menegaskan justru disaat ingin membuat tattoo, si pelanggan harus bebas alkohol maupun pengaruh obat-obatan lain. Mereka harus dalam kondisi sehat, cukup makan dan istirahat. Bahkan Soni sangat berhati-hati memilih pelanggan, bagi peminat yang usianya di bawah 17 tahun, harus seijin orang tua. Nah! Siapa yang berminat melukisi kulit baik permanen maupun non permanen langsung saja kontek Soni yang kini tinggal di Jl Juanda 8 No 77, Samarinda atau langsung ke ponselnya, 085250984445.


sumber: bongkar.co.id